Metode Ilmiah

Posted: Maret 18, 2011 in Biology

Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan bukti yang nyata, masuk akal atau logis, dan sistematis (urut dan jelas). Melalui metode ilmiah inilah berbagai penemuan ilmu pengetahuan terjadi. Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang serba ingin tau. Mengembangkan ilmu pengetahuan tidak berawal dari nol, tetapi dapat berdasarkan dari hasil penelitian orang lain.

Secara berurutan langkah-langkah yang harus dilakukan kerja untuk membuat sebuah karya ilmiah atau bekerja sesuai dengan metode ilmiah, yaitu dengan cara:
1. menentukan dan merumuskan masalah
2. observasi atau pengamatan
3. mengumpulkan data
4. merumuskan hipotesa
5. melaksanakan eksperimen (percobaan)
6. menarik kesimpulan

Langkah awal pembuatan karya sesuai dengan metode ilmiah adalah menentukan dan merumuskan masalah, yaitu kita harus mengetahui hal apa saja yang akan dipelajari atau bisa juga kita mencari hal yang menarik diteliti untuk memecahkan masalah tersebut. Kemudian setelah menentukan permasalahan kita dapat melakukan observasi atau pengamatan data suatu objek yang akan diselidiki. Setelah itu, mengumpulkan data dan merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah rumusan masalah sementara suatu kesimpulan atau pendapat yang disusun berdasarkan data dan informasi terbatas menggunakan penalaran. Sebelum merumuskan suatu hipotesa kita harus mencari sumber materi atau pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Materi tersebut bisa kita cari melalui artikel-artikel di internet (hasil dari penelitian orang lain yang terpercaya) atau buku jurnal dan sebagainya di perpustakaan. Selanjutnya kita melaksanakan eksperimen atau percobaan dari berbagai data yang tersedia. Dalam melaksanakan uji coba suatu masalah diperlukan landasan teori yang kuat serta tujuan pelaksanaan percobaan tersebut. Di samping itu, kita juga harus menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan serta menyediakan waktu dan tempat guna memperlancar jalannya uji percobaan yang akan dilakukan. Data yang disajikan dari sebuah percobaan bisa berupa tabel ataupun diagram. Langkah terakhir setelah percobaan atau uji coba suatu masalah adalah penarikan kesimpulan secara ringkas, jelas, dan sistematis sesuai dengan data percobaan yang telah dilakukan.

Sebuah data yang dibuat secara ilmiah harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Objektif, keobjektifan harus tampak pada setiap data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya atau tidak ada manipulasi data. Selain itu, kesimpulan yang disampaikan juga harus sesuai berdasarkan bukti-bukti eksperimen atau percobaan yang telah dilakukan dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2. Netral, tidak ada pernyataan-parnyataan yang bersifat membujuk, mengajak atau mempengaruhi pembaca baik untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan kelompok.
3. Sistematis, uraian atau penjelasan yang terdapat pada suatu karya ilmiah sebisa mungkin harus bersifat sistematis, misalnya pola urutan, klasifikasi, dan sebagainya agar pembaca bisa memahami dan mengerti alur karya ilmiah tersebut dengan mudah.
4. Logis, kelogisan suatu karya ilmiah bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar dapat dibagi menjadi pola nalar induktif atau pola nalar deduktif. Apabila bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau kebenaran data kita dapat menggunakan pola induktif, sebaliknya apabila bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis dari data tersebut kita bisa menggunakan pola deduktif.
5. Penyajian fakta tidak boleh menggunakan kata-kata yang menunjukkan emosi atau perasaan. Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.

Sikap ilmiah merupakan sikap yang terpuji yang dijunjung tinggi oleh masyarakat ilmiah dan sikap tersebut harus ada pada diri seorang ilmuwan atau seorang akademis, khususnya mahasiswa mipa, ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Oleh karena itu, ketika kita membuat atau mengerjakan suatu karya ilmiah memerlukan sikap ilmiah. Beberapa sikap ilmiah yang perlu dikembangkan ketika mengerjakan suatu karya ilmiah, yaitu :
• Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu dapat dilihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya. Mengapa demikian? Bagaimana caranya? Apa saja unsur-unsurnya? Dan seterusnya.
• Sikap kritis dan bertanggung jawab atas suatu keputusan. Sikap ini dapat dilihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
• Sikap terbuka. Sikap terbuka dapat dilihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain. Walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai dengan pendapat pribadinya.
• Sikap objektif. Sikap objektif dapat dilihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya(jujur), tanpa diikuti perasaan pribadi.
• Sikap pengevaluasian diri, yaitu sikap di mana kita bisa mengakui kekuatan dan kelemahan data hasil penelitian atau percobaan yang telah dilakukan sehingga dapat digunakan untuk melakuakn perbaikan.
• Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini dapat dilihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
• Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap keberanian ini dapat diketahui ketika ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
• Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
• Sikap teliti. Teliti dalam pengambilan data, terutama data kuantitatif, dan tekun dalam melakukan penelitian artinya tidak mudah putus asa.
• Sikap peduli. Kepedulian terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya. Yaitu, dengan cara berusaha untuk memberikan pemikiran tentang pelestarian dan keindahan lingkungan alam, serta kebersihan lingkungan.
• Sikap mampu mengenali fakta dan opini sehingga dapat membedakan data dan informasi secara benar dan tepat.

Tinggalkan komentar